Rabu, 03 April 2013

Laporan Praktikum Fisika Dasar


(LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR)










Oleh :
Akbar Budiansa
E1E111017




FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran benda diubah massa jenis jenis benda tidak berubah, misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda maupoun volume benda makin besar.  Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda.  Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan timbangan yang sesuai, sperti neraca ohaus  atau yang lainnya (Halliday, 1991).
Massa Jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda Secara matematis dapat dirumuskan :



dimana  
= massa jenis zat (kg/m3)
m
= massa zat (kg)
V
= Volume zat (m3)

Satuan massa jenis berdasarkan Sistem,
Internasional (SI) adalah kg/m3 1000 kg/m3 = 1g/cm3 (Anonim1, 2012)

Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang dimiliki zat.  Rapatan (densitas) adalah sifat fisik dari materi.  Rapatan digunakan untuk membandingkan dua zat yang memiliki volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama, tetapi memiliki massa yang berbeda). Sebuah objek dengan massa per volume yang lebih besar lebih rapat daripada objek dengan massa per volume yang lebih kecil.  Zat yang kurang rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.  Ada beragam jenis zat, salah satu yang membedakannya adalah massa jenisnya.  Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.  Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (Mariana, Z.T, 2012).
                                                  Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui massa jenis benda dan membandingkan rapatannya.


TINJAUAN PUSTAKA
Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.  Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).  Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m ).  Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.  Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.  Dan suatu zat berapapun massanya, berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama (Soedojo, 1999).
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif' ( Anonim2, 1998).
Hubungan antara berat dan massa suatu benda adalah massa ialah ukuran inersia suatu benda, sedangkan berat ialah gaya berat ataugaya gravitasi suatu benda.Massa dan berat merupakan besaran yang berbeda, tetapi mempunyai hubungan yang erat (Soedojo, 1999).
Massa jenis benda padat beraturan adalah Setiap pengukuran besaran fisis umumnya selalu menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran (salah baca, parallax, dsb). Setiap alat ukur mempunyai batas ketelitian dan batas maksimum kemampuan mengukur (batas ukur). Sebagai contoh alat-alat ukur untuk besaran fisis (panjang, lebar, tebal, jarak, dalam dan sebagainya) adalah :
a.                Mistar biasa, mempunyai ketelitian 1mm atau kurang.
b.               Jangka sorong mempunyai ketelitian 0.1 mm atau kurang.
c.                Mikrometer sekrup, mempunyai ketelitian 0.01mm atau kurang.
Masa jenis dapat disimpulkan bahwa :
1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya.
3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula (Purba, 2004).
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa benda maupun volume benda makin besar.  Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda atau massa benda (Kanginan, 2002).






BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat
Kegiatan 1
Topik             :  Massa Jenis Benda (1)
Bahan dan alat         :
1.         Balok kayu
2.         Batu
3.         Mahkota dewa
4.         Paku
5.          kacang tanah
6.         Air
7.         Telur ayam
8.         Teler puyuh
9.         Telur bebek
10.     Gelas ukurs
11.     Timbanagan
Kegiatan 2
Topik             :  Massa Jenis Benda (2)
Bahan dan alat         :
1.         Pasir Halus
2.         Tepung
3.         Kapur
4.         Air
5.         Piknometer
6.         Labu ukur 25 ml
7.         Timbangan
Kegiatan 3
Topik : Rapatan (1)
Bahan dan alat :
1.         Air
2.         Telur mentah
3.         Garam
4.         Stoples berukuran 1 liter
5.         Gunting
6.         Penggaris
7.         Sendok makan
Kegiatan 4
Topik : Rapatan (2)
Bahan dan alat :
1.         Tomat
2.         Macaroni
3.         Air  100 ml
4.         Madu 100 ml
5.         Minyak sayur 100 ml
6.         Alcohol (90-95%) 100 ml
7.         Stoples ukuran 1 liter
8.         Bola ping pong
9.         Paku
10.     Pewarna Makanan
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1).  Percobaan 1 :  ( Massa jenis Benda 1 )
a.       Timbang semua benda-benda kecil ( balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, dan kacang tanah ) menggunakan timbangan, catat massa benda-benda tersebut.
b.      Untuk balok kayu, ukur panjang, lebar dan tinggi.
c.       Masukkan air kedalam gelas ukur sampai berisi 500 mL.
d.      Kemudian masukkan salah satu benda kecil yang telah ditimbang tersebut kedalam gelas ukur berisi air.
e.       Catat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur pada gelas ukur.
f.       Ulangi dua langkah terakhir untuk benda kecil lainnya.
g.      Hitung massa jenis masing-masing benda dengan 3 kali pengulangan dan tentukan besarnya kesalahan dalam pengukuran.
2).  Percobaan 2 :  ( Massa Jenis Benda 2  )
a.       Timbang labu ukur yang bersih dan kering bersama tutupnya.
b.      Isi labu ukur dengan pasir halus/tepung/kapur kira – kira mengisi 1/3 bagian volumenya.
c.       Timbang labu ukur berisi pasir/tepung/kapur beserta tutupnya.  Isikan air perlahan – lahan ke dalam labu ukur berisi pasir atau tepung, kocok – kocok, dan isi sampai penuh sehingga tidak ada gelembung udara di dalamnya.
d.      Timbang labu ukur berisi pasir/tepung/kapur dan air tersebut beserta tutupnya.
e.       Bersihkan labu ukur dan isi penuh dengan air sehingga tidak ada gelembung di dalalmnya.
f.       Timbang abu ukur berisi penuh air dan tutupnya.
g.      Bersihkan dan keringkan piknometer.
h.      Buat ulangan 3 kali dan tentukan besarnya kesalahan dalam pengukuran.
3).  Percobaan 3 :  ( Rapatan 1 )
a.       Isilah stoples dengan air setengah.
b.      Letakkan telur dan sendok diatas meja yang mudah diraih.
c.       Masukkan telur ke dalam stoples yang berisi air.
d.      Kemudian gunakan sendok untuk mengambil telur yang telah dimasukkan ke dalam stoples tadi.
e.       Masukkan garam ke dalam stoples yang berisi air dan aduk dengan sendok hingga garam tersebut larut.
f.       Masukkan telur kedalam stoples yang berisi air garam.
g.      Amati apa yang terjadi pada telur tersebut.
4).  Percobaan 4 :  ( Rapatan 2 )
a.       Masukkan madu kedalam stoples dengan hati-hati.
b.      Kemudian tambahkan beberapa tetes pewarna makanan kedalam air.
c.       Tuangkan air tersebut kedalam stoples.
d.      Ketika menambahkan setiap cairan, tuangkan dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu lapisan sebelumnya.
e.       Selanjutnya pelan-pelan tuangkan minyak sayur kedalam stoples.
f.       Setelah itu tambahkan alcohol kedalam stoples.
g.      Masukkan benda-benda kecil ( paku, macaroni, tomat, bola ping pong ) kedalam stoples yang telah diisi dengan beberapa jenis benda cair dengan pelan-pelan. Masukkan satu per satu benda-benda itu pada permukaan lapisan cairan.
h.      Amati apa yang terjadi pada benda-benda kecil yang dimasukkan kedalam cairan dalam stoples.




HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Praktikum yang telah dilaksanakan memperoleh hasil sebagai berikut :
Percobaan 1 :
Hasil Pengamatan :
Jenis Benda
Ulangan
Massa
Volume
Massa Jenis (ρ)
Balok kayu
1
15,05
24 cm3
0,627
2
15,02
24 cm3
0,625
3
14,99
24 cm3
0,624
Batu
1
15,26
10 ml
1,526
2
15,25
10 ml
1,525
3
15,26
10 ml
1,526
Mahkota Dewa
1
18,43
20 ml
0,9215
2
18,41
20 ml
0,9205
3
18,40
20 ml
0,92
Paku
1
2,84
0,01 ml
284
2
2,84
0,01 ml
284
3
2,84
0,01 ml
284
Kacang Tanah
1
0,5602
1 ml
0,5602
2
0,5592
1 ml
0,5592
3
0,5588
1 ml
0,5588
Telur Ayam
1
56,29
55 ml
1,0234
2
56,28
50 ml
1,1256
3
56,28
55 ml
1,0232
Telur Puyuh
1
12,39
10 ml
1,239
2
12,40
10 ml
1,240
3
12,40
10 ml
1,240
Telur Bebek
1
63,99
60 ml
1,0665
2
63,99
60 ml
1,0665
3
63,99
60 ml
1,0665

Percobaan 2 :
Hasil Pengamatan :
Jenis Benda
Ulangan
m1
m2
m3
m4
ρ
Pasir halus
1
19,28
46,42
36,72
56,96
2,52
2
19,39
46,47
36,85
56,98
2,51
3





Tepung
1
18,68
45,12
22,64
43,03
0,654
2
18,83
45,23
21,50
43,97
0,679
3





Kapur
1
19,41
46,57
26,65
50,69
2,39
2
19,39
46,44
26,64
50,84
2,54
3








Percobaan 3 :
Telur yang dimasukkan ke dalam stoples berisi air tenggelam sedangkan telur yang dimasukkan ke dalam stoples berisi air garam terapung.
Percobaan 4 :
Paku mengalami tenggelam pada larutan madu, macaroni tenggelam pada larutan air, tomat tenggelam pada larutan minyak dan bola ping pong tenggelam pada larutan alkohol.

Pembahasan
Panda praktikum ini di bagi dalam 4 kegiatan diantaranya massa jenis benda 1 dan 2, juga rapatan 1 dan 2.
Pada kegiatan pertama yang bertopikkan massa jenis benda 1, massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Dalam kegiatan ini alat yang digunakan adalah balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, kacang tanah, telur ayam, puyuh dan bebek. Semua di timbang untuk menentukan massa pada setiap benda. Massa jenis balok adalah 0,6817 gr/ cm3, batu 2,249 gr/cm3, mahkota dewa 0,949 gr/cm3, paku 5,6 gr/cm3, dan kacang tanah 0,5459 gr/cm3. Pada balok kayu dalam mengukur volume menggunakan rumus panjang x lebar x tinggi sedangkan pada benda lainnya digunakan gelas ukur yang di isi dengan air dengan mententukan volumenya kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam gelas ukur dan menghitung berapa pertambahan volume setelah di masukkan benda tadi. Pengukuran massa jenis dengan menghitung massa benda dan membaginya dengan volumenya.
Pada kegiatan ke-2 yakni massa jenis 2. Pada kegiatan ini mengukur massa jenis pada benda yang berbentuk butiran seperti pasir, tepung dan kapur. Dalam mengukur massa jenisnya digunakan rumus kerapatan dengan mengukur massanya sebanyak 4 kali. Pengukuran massa pada benda berbentuk butiran digunakan piknometer dan labu berukuran 25 ml untuk menghasilkan data yang lebih akurat. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan didapat massa jenis pasir halus sebesar 2,515 gr/cm3, massa jenis tepung 0,66 gr/cm3 dan massa jenis kapur adalah 2,465 gr/cm3.
Pada percobaan ketiga :  telur yang dimasukkan ke dalam air biasa tenggelam, ini terjadi karena telur memiliki massa jenis yang lebih besar di banding air sedangkan telur yang dimasukkan ke dalam air garam terapung, karena air garam memiliki kerapatan yang lebih besar daripada air biasa dan massa jenis telur menjadi lebih kecil dibanding air garam karena garam itu sendiri dapat meningkatkan massa jenis air sehingga telur dapat melayang atau terapung.
Pada percobaan ke-4, sama halnya dengan percobaan kedua setiap zat ataupun larutan mempunyai massa jenis dan kerapatan yang berbeda-beda, pada percobaan ini madu yang dituang lebih dulu kemudian air, minyak dan alkohol semua larutan tersebut tidak tercampur menjadi satu karena setiap larutan atau zat rapatannya berbeda, madu yang memiliki rapatan lebih besar dari air, air lebih besar dari minyak dan minyak lebih besar dari alkohol sehingga madu berada pada larutan paling bawah kemudian air, minyak dan paling atas adalah larutan alkohol setelah paku, makaroni, tomat dan bola ping pong dimasukkan paku tenggelam pada madu, makaroni pada air, tomat pada minyak, bola ping pong pada alkohol.  Hal ini terjadi karena paku yang memiliki massa jenis lebih besar dari makaroni, makaroni lebih besar dari tomat dan tomat lebih besar dari bola ping pong.

 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat dari praktikum ini adalah :
1.      Massa jenis merupakan ciri khas dari setiap benda.
2.      Massa jenis benda adalah perbandingan antara massa benda denga volume benda.
3.      Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. 
Saran
Saran yang ingin saya sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum sebaiknya praktikan dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam praktikum. Juga untuk dalam praktikum kaka asisten harus lebih intensif dalam membimbing adik-adik tingkatnya agar tujuan praktukum bisa tercapai.







 DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2012. Massa Jenis. http://www,scribd.com. Diakses pada tanggal 20 April 2012.
Anonim2, 1998. Massa Jenis dan Berat Jenis. http:www.Blogger.com. Diakses pada tanggal      20 April 2012.
Halliday, 1991. Fisika Jilid I (terjemahan). Erlangga. Jakarta.
Kanginan, M. 2002 . Fisika . Grafindo. Jakarta.
Mariana, Z.T. 2012. Penuntun Praktikum Fisika Pertanian. Fakultas Pertanian.
Banjarbaru Purba, 2004 M. Fisika untuk SMA Kelas XII. 2004. Erlangga. Jakarta.
Soedojo, P. 1999. Fisika dasar. PT Ganeca Exact. Yogyakarta